Thursday, September 5, 2013

SPREADSHEET BASED – DECISION SUPPORT SYSTEM FOR INVENTORY MANAGEMENT AND SHIP SCHEDULING

Hi dear

Here under is my paper presented in SENTA FTK-ITS on 2012... I hope my simple and small research can give you a inspiration.

Please feel free to contact me if you interest with this research theme. Until now I'm still working on it and looking for a partner to develop a better Decision Support System. Cheerrss and happy researching.


SPREADSHEET BASED – DECISION SUPPORT SYSTEM FOR
INVENTORY MANAGEMENT AND SHIP SCHEDULING

Gede Wahyu Yoga Dana

PT Holcim Indonesia Tbk, Logistics Directorate
*Email: gede.wahyu@holcim.com

Abstract


Currently ship scheduling in Holcim Indonesia has been done manually using spreadsheet based on the planner knowledge and experience. This makes the planning time become long and exhausting. Besides that, the costs incurred is not evaluated well, thus the distribution costs become high. Along with the business growth, the number of ships, supply port, and demand port will increase more and more. It will be impossible to be handled optimally by manual calculation and experience only.

The purpose of this research is to make an Decision Support System which integrating  between inventory management and ship scheduling system. The inventory and forecast data at each warehouse is updated daily, then the planner can arrange the planning base on this inventory and forecast data. The result of using this DSS on August is the time spent on schedule planning has been cut significantly, up to 75 minutes, decrease time spent to adjust the planning about 50 minutes/adjustment. Thus freeing the planner for other creative tasks. Deduct bunker request about 82 KL HSD and savings IDR 103.5 million by allocate bunker at Java area instead of Riau area which is requested by ship Master.

Keyword: Inventory, Ship, Scheduling, Decision Support System


Here link to get full paper of this research... Happy researching :D

https://www.dropbox.com/s/fiatbbnvbdmrtbc/SPREADSHEET%20BASED%20%E2%80%93%20DECISION%20SUPPORT%20SYSTEM.pdf

Sunday, September 1, 2013

Kuaci Biji Bunga Matahari - Import dari Mongolia!!!

Sepulang kerja saya mampir sebentar di Indomaret untuk membeli sabun mandi yang kebetulan sudah habis. Ketika berkeliling di rak snack, saya melihat ada kemasan yang menarik, simple dan berbeda bila dibandingkan yang lainnya. Setelah saya dekati ternyata isinya kuaci, hahaha. Menarik juga ya,  kuaci biji bunga matahari yang dikeringkan biasanya dikemas dengan warna-warna mencolok seperti kemasan makanan ringan pada umumnya namun kuaci ini dikemas dengan kertas daur ulang warna coklat dan hanya menggunakan 1 warna saja, yaitu merah. Akhirnya saya beli kuaci tersebut karena saat ini saya sedang ada "self project" mendesain kemasan makanan sehingga kemasan kuaci ini bisa dijadikan salah satu referensi.

Beberapa hari kuaci ini sempat terbengkalai sampai suatu ketika teman sekontrakan saya bertanya,  "Ini kuaci kan ya? Enak nih,  aku buka ya?" Yaahh,  padahal mau saya foto terlebih dahulu untuk mendokumentasikannya namun tak apalah, toh juga kalau dibuka dengan rapi desain kemasannya masih bisa dilihat utuh.

Ketika kami berdua menikmati kuaci itu,  saya mulai meneliti detail kemasannya. Mulai dari tata letak,  ilustrasi yang disajikan,  potongan - potongan kertas,  dan akhirnya terdiam pada kalimat "Importir PT XXX". Whaattt,  biji bunga matahari a.k.a kuaci saja Indonesia import!!! Apakah bunga matahari tidak bisa tumbuh subur di negara ini? Apakah insinyur pertanian Indonesia tidak bisa membuat bibit unggul kuaci sehingga kuaci yang dihasilkan sama atau bahkan lebih besar daripada kuaci import ini?

Sepertinya saat ini Indonesia sedang latah import,  apapun import. Daging sapi,  beras,  garam,  kedelai,  bahkan sekarang kuaci. Kuaci,  makanan favorit Hamtaro diimport dari Mongolia. SPECHLESS