Mengapa ada tempat sampah dan tempat dupa di Jaba (bagian utama) Pura? Karena kami selalu membersihkan upakara yang kami gunakan setelah sembahyang. Kesucian dimulai dari hal-hal kecil kawan. @Pura Aditya Jaya Rawamangun
Hal menarik saya temukan ketika saya kuliah di Surabaya, kampus perjuangan ITS. Bukan di lingkungan kampusnya, melainkan di tempat ibadah kami, Pura.
di Surabaya ataupun pura lainnya di luar Bali tidak hanya digunakan untuk beribadah melainkan sebagai tempat berkumpulnya anak - muda dari berbagai jurusan, kampus, golongan bersatu bersama dalam satu kata suci HINDU. Namun kali ini saya tidak akan membahas aktifitas mahasiswa Hindu di Surabaya.
Hal menarik ini juga saya temukan di Jakarta dan diseluruh Pura di luar Bali. Hal tersebut adalah adanya kebiasaan tak tertulis yang secara otomatis mendorong sensor motorik otak untuk memungut upakara (canang, dupa, bunga) yang sudah selesai digunakan untuk selanjutnya dibersihkan.
Simmmpppleeee, very very very leeesss effort.
Dengan menggunakan tangan kita sendiri untuk membersihkan maka kita sudah membantu para Pemangku Pura sehingga beliau-beliau tersebut bisa fokus kepada tugas utamanya dan tidak kelelahan karena harus bersih sana bersih sini.
KEBIASAAN SANGAT POSITIF INI saya selalu pegang teguh dan saya lakukan juga ketika saya pulang kampung (ckckck, jadi ingin pulang). Tidak perlu memberitahu orang lain, nanti dibilang "SOK GEN CI" (Indo: Blagu aja loe). Cukup dengan menjadi role model (contoh) saja, less talk do more broww.
Mari bagi semua yang sudah melakukan hal seperti ini agar tetap dilakukan dan disebarluaskan.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
nice. ne mare original ngut. sundul up gan!
ReplyDeleteHahahahhaha, foto ci tengaaall booo… siiappp jendralll
ReplyDelete